Total Tayangan Halaman

Minggu, 27 Februari 2011

Mesin CNC

CNC


Pusat pemutaran CNC.
Panel CNC Siemens .
Numerical Control / NC (berarti "kontrol numerik") merupakan sistem otomatisasi Mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstark dan disimpan dimedia penyimpanan, hal ini berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran tangan atau otomatisasi sederhana menggunakan cam. Kata NC sendiri adalah singkatan dalam Bahasa inggris dari kata Numerical Control yang artinya Kontrol Numerik. Mesin NC pertama diciptakan pertama kali pada tahun 40-an dan 50-an, dengan memodifikasi Mesin perkakas biasa. Dalam hal ini Mesin perkakas biasa ditambahkan dengan motor yang akan menggerakan pengontrol mengikuti titik-titik yang dimasukan kedalam sistem oleh perekam kertas. Mesin perpaduan antara servo motor dan mekanis ini segera digantikan dengan sistem analog dan kemudian komputer digital, menciptakan Mesin perkakas modern yang disebut Mesin CNC (computer numerical control) yang dikemudian hari telah merevolusi proses desain. Saat ini mesin CNC mempunyai hubungan yang sangat erat dengan program CAD. Mesin-mesin CNC dibangun untuk menjawab tantangan di dunia manufaktur modern. Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat dijamin hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan produk masal dengan hasil yang sama persis dan waktu permesinan yang cepat.
NC/CNC terdiri dari tiga bagian utama :
  1. Progam
  2. Control Unit/Processor
  3. Motor listrik servo untuk menggerakan kontrol pahat
  4. Motor listrik untuk menggerakan/memutar pahat
  5. Pahat
  6. Dudukan dan pemegang

prinsip kerja

Prinsip kerja NC/CNC secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut :
  1. Programer membuat program CNC sesuai produk yang akan dibuat dengan cara pengetikan langsung pada mesin CNC maupun dibuat pada komputer dengan software pemrogaman CNC.
  2. Program CNC tersebut, lebih dikenal sebagai G-Code, seterusnya dikirim dan dieksekusi oleh prosesor pada mesin CNC menghasilkan pengaturan motor servo pada mesin untuk menggerakan perkakas yang bergerak melakukan proses permesinan hingga menghasilkan produk sesuai program.

Mesin bubut

Senin, 31 Januari 2011

Banjir, SMPN 28 Batam Lumpuh

BATAM-Banjir melumpuhkan aktivitas belajar-mengajar di SMP Negeri 28 Batam, Selasa (11/1). Ini bukan kali pertama terjadi tetapi selalu dialami sekolah yang terletak di Perumahan Taman Raya Batam Centre itu setiap kali hujan deras turun. Sempitnya drainase membuat sekolah ini menjadi langganan banjir.

"Banjir seperti ini sudah rutin terjadi. Ini (akibat) drainase yang tidak mencukupi," ujar Kepala SMP Negeri 28 Batam Mardi kepada wartawan di ruang kerjanya.

Menurut Mardi, sebenarnya banjir yang selalu melanda SMPN 28 bisa diatasi, tanpa merelokasi sekolah itu. Caranya dengan membangun drainase sepanjang 300 meter mengelilingi sekolah. "Dan ini harus didukung dengan drainase sepanjang 700 meter agar air dapat tersalurkan ke pembuangannya," sambungnya.

Mardi mengatakan, banjir sudah menjadi momok sekolah ini sejak berdiri tahun 2008 lalu. Tidak hanya saat hujan saja, kata dia, SMPN 28 terkadang juga terendam banjir meski tidak turun hujan. "Kadang-kadang kena banjir dari luapan air di pembuangan sebelah gedung sekolah."

Ia mengatakan persoalan yang dihadapi sekolahnya sudah diketahui dan dilaporkan ke Pemerintah Kota Batam. DPRD Kota Batam, lanjut dia, juga sudah beberapa kali meninjau langsung kondisi SMPN 28 saat terendam banjir. "Kemarin waktu SMPN 28 terendam, anggota DPRD Batam dari Komisi I dan IV datang langsung melihat kondisi kami. Anggota Dewan berjanji akan membantu mendapatkan dana untuk pembangunan drainase. Tapi sampai saat ini, janji tersebut hanya tinggal janji saja," katanya.

Mardi mengaku pada tahun lalu sudah mengajukan surat ke Dinas Pendidikan Batam. "Saat itu surat memang ditanggapi dan kita diundang untuk membicarakan penyelesaiannya. Saat itu yang hadir dalam pembicaraan seperti dari Disdik, Dinas Tata Kota, BP Batam, serta Dinas PU. Dalam pembicaraan tersebut, PU berjanji dalam waktu dekat akan dilakukanpembangunan baik jangka pendek maupun jangka panjangnya," bebernya.

Pantauan di SMPN 28, halaman sekolah, kantor dan ruang kelas terendam. Di ruang  kelas 2D misalnya, air tergenang sekira 30 centimeter. Akibatnya, murid kelas 2D terpaksa memulai proses belajar setelah air surut. Para siswa juga terlihat terpaksa menggotong kursi ke luar kelas saat mulai membersihkan ruang kelasnya.

Mardi menyebutkan, SMPN 28 yang ruangannya berjumlah 10 lokal plus 1 ruang perpustakaan, sebenarnya tidak saja dipakai untuk proses belajar sebanyak 371 siswa sekolah ini saja. "Kalau siang hari ruang kelas juga dipakai oleh siswa SMPN 42 yang berjumlah 160 siswa," ucapnya.

Menurut Mardi, kalau pembuangan air semakin dipersempit dengan adanya pembangunan perumahan, maka kondisi SMPN 28 akan selalu menjadi langganan banjir. "Yang bisa mengatasi banjir di SMPN 28 ini hanya BP Batam saja. Sebab merekalah yang saat ini memiliki lahan di samping pembuangan sekolah ini," pungkasnya. (hk/ed